Beberapa hari yang lalu, gue iseng buka domain gue yang udah bertahun-tahun ga gue buka. Kebanyakan orang kalau buka blog lama biasanya nemu sarang laba-laba, debu, sama komen spam “nice info, gan”. Gue nemu semua itu… plus sejarah kelam tulisan-tulisan random jaman kuliah yang bikin gue pengen bilang ke diri gue tahun 2011: “Bro, lo gapapa?”
generated by ChatGPT
Tapi yaudahlah. Daripada jadi arsip ga berguna, mending gue kasih sedikit napas baru. Jadi mulai hari ini, gue akan coba republish tulisan-tulisan lama. Bukan sekadar copy-paste, tapi gue kasih konteks baru. Ibarat film lama yang di-remaster: tetap absurd dan kadang ga connect, tapi kualitas IMAX.
Kenapa? Karena tulisan lama gue itu kayak nyeduh Indomie jam 2 pagi. Waktu nyeduh sih biasa aja, tapi pas dimakan, rasanya priceless. Ada cerita, ada ketengilan, ada pelajaran hidup yang dulu gue gak sadar.
Jadi, lo akan nemuin empat jenis cerita di sini:
Tech → kisah gue tentang gadget, alias drama percintaan yang lebih rumit dari FTV Indosiar.
Life → tulisan ga jelas tentang hidup gue, sering kali lebih absurd daripada sinetron.
Career → sesuatu yang dulu gue kira bakal bosenin, tapi ternyata malah bikin gue jalan-jalan gratis.
Photography → tetek-bengek nguber cahaya, plus alasan kenapa duit gue selalu menipis.
Kalau ditanya apa yang baru dari gue sekarang?
Ya jelas, lebih gemuk. Dulu BB gue cuma 50-an kg doang, sekarang 80kg, 20kg-nya tulang dan daging, sisanya inner beauty. Mueheheheh. Uban lebih banyak, temen makin dikit, kontak gue sekarang lebih banyak modelan Dani Galon, Wahidin Bubur, sama Yudi Bengkel. Tapi gue juga lebih sadar kalau ternyata tulisan tengil gue dulu bisa disambungin ke hal-hal serius. Misalnya, bahwa bootloop itu mirip banget sama hidup: kalau udah nge-freeze, tinggal di-flash ulang.
So here we go. Welcome to Hilmy v2.0.
Same tengil, new context.
Originally started in 2009, republished in 2025. Because even chaos deserves season 2.
No comments:
Post a Comment